Senin, 09 Januari 2012

FAKTOR – FAKTOR YANG MENDATANGKAN DAN MENOLAK RIZQI

A. Faktor-Faktor Yang Menolak Rizqi
1. Biasa melakukan perbuatan Dosa
2. Biasa berbuat dusta atau berbohong
3. Biasa tidur di pagi hari
4. Banyak tidur, dan malas berusaha

B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Faqir
1. Tidur telanjang
2. Kencing dengan telanjang bulat
3. Makan dalam keadaan junub
4. Makan dengan berbaring
5. Mengabaikan sisa-sisa hidangan makanan
6. Membakar kulit bawang merah dan putih
7. Menyapu rumah dengan Kain
8. Menyapu rumah dimalam hari
9. Tidak segera membuang sampah
10. Berjalan dimuka orang tua atau mendahuluinya
11. Memanggil kedua orang tua ( ayah dan ibu ) hanya dengan menyebut namanya saja.
12. Mencukiti sela-sela gigi dengan benda keras
13. Mencuci tangan dengan tanah dan debu
14. Duduk diatas tangga
15. Bersandar pada salah satu kaca-kaca pintu
16. Berwudlu di tempat peristirahatan
17. Menjahit pakaian yang masih di pakai
18. Menyapu muka menghilangkan keringat dengan gombal.
19. Tidak mau membersihkan rumah laba-laba yang berada di rumah
20. Mempermudah ( gampangake ) dalam mengerjakan sholat, tidak mau merendah dan khusu’
21. Segera keluar dari Masjid setelah Sholat Subuh
22. Berpagi-pagi benar berangkat ke Pasar
23. Menunda-nunda pulang dari Pasar
24. Membeli potongan-potongan roti dari fakir miskin yang meminta-minta.
25. Mendoakan jelek kepada anak
26. Tidak mau menutupi tempat atau wadah
27. Memadamkan lampu dengan tiupan nafas
28. Menulis dengan pena atau pulpen yang sudah
29. Bersisir dengan sisir yang sudah rusak
30. Tidak mau mendoakan baik kepada orang tua.
31. Memakai surban dengan duduk
32. memakai celana sambil berdiri
33. Bakhil ( pelit )
34. Malas
35. Menunda-nunda kesempatan
36. Pemboros
37. Mengabaikan segala urusan.

C. Faktor-faktor yang memudahkan Rizqi
1. Rajin bersedekah
2. Membiasakan bangun tidur di pagi hari atau Subuh
3. Menulis dengan tulisan yang bagus
4. Bermuka ( raut wajah ) yang manis atau menyenangkan orang
5. Berbicara baik dan menarik
6. menyapu halaman dan mencuci tempat atau wadah sehabis digunakan
7. Mengerjakan Sholat 5 Waktu secara berjama’ah
8. Mengerjakan Sholat Dluha
9. Membiasakan Membaca Surat Waqi’ah
10. Membiasakan Membaca Surat Al Mulk
11. Membiasakan Membaca Surat Al Muzammil
12. Membiasakan Membaca Surat Al Insyiroh
13. Membiasakan Membaca Surat Wallaili Idza Yaghsya
14. Membiasakan datang ke Masjid sebelum Adzan
15. Membiasakan bersuci ( selalu dalam keadaan Wudlu )
16. Mengerjakan Sholat Fajar dan Sholat Witir
17. Tidak membicarakan urusan keduniaan sesudah sholat Witir
18. Meninggalkan omong kosong yang tidak berfaidah bagi agama dan dunia
19. Menjauhi duduk-duduk dengan Wanita yang tidak muhrimnya
20. Membiasakan tiap bakda subuh ( pagi ) membaca Tasbih :
سبحان الله العظيم سبحان الله وبحمده استغرالله واتوب اليه

21. Membiasakan tiap bakda subuh ( pagi ) membaca :
لااله الاّالله الملك الحقّ المبين × 100
22. Membiasakan setiap Ba’da Subuh dan Maghrib membaca :
الحمد لله وسبحان الله ولا اله الاّ الله × 33
23. Membiasakan Setiap Ba’da Subuh membaca Istighfar ini :
استغفر الله العظيم من كلّ ذنب عظيم × 70
24. Memperbanyak membaca Khauqolah
لاحول ولاقوّة الاّ بالله العليّ العظيم
25. Memperbanyak membaca Sholawat atas Nabi SAW
26. Membaca do’a dibawah ini setipa selesai sholat Jumu’ah sebanyak 70 kali
اللهمّ اغنني بحلالك عن حرامك وكفني بفضلك عمّن سواك
Artinya : “ Ya Allah…berilah aku kekayan, dengan kehalalan-Mu, jauh dari keharaman-Mu, dan cukupilah aku dengan karunia-Mu dari orang selain engkau. “
27. Membaca kalimah-kalimah Tasna’ ( sanjungan ) atau Asma’ul Husna dan Sholawat atas Nabi SAW

Kata Imam Abil Hasan As Syadzili ; apabila engkau kesulitan masalah rizqimu perbanyaklah membaca surat al falaq

Kata Mbah Hamid Bin Abdulloh Bin Umar Pasuruan : Sholat Jama’ah Subuh adalah kunci mudah rizqi. Bahkan beliau sampai berkata, kalau engkau dapat istiqomah mengerjakannya, kok tidak di beri cukup oleh Alloh SWT, caci makilah aku.

Kunci Rizqi lagi adalah : Bertaqwa kepada Alloh,.dan berbaktilah kepada orang tua Pasti Alloh akan mencukupi rizqimu

Kata Mbah Basir Jekulo Kudus ; perbanyaklah membaca Sholawat Dalailul Khoirot. & Sebelum shubuh bangun, kerjakanlah sholat-sholat sunnah

Sabtu, 07 Januari 2012

Tanggungjawab Ilmuwan terhadap Alam


Manusia adalah makhluk Allah yang mulia, diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya karena dianugerahi akal. Fungsi utama manusia didunia, yaitu sebagai‘Abdullah (hamba Allah) dan sebagai Khalifah Allah di bumi. Esensi dari ‘abdun adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah.Manusia yang mau mengembangkan potensi akalnya untuk pencerahan dirinya dan memiliki tanggung jawab moral dan menyebarkan kepada sesama disebut ilmuwan, cendikiawan atau intelektual. Ilmuan dijadikan Tuhan sebagai pemimmpin kelangsungan lingkungan hidup manusia di muka bumi ini.

Alam telah diciptakan dan disediakan oleh Allah SWT sebagai sarana dan sumber belajar. Manusia diberi akal pikiran dan nafsu, dimana tidak diberikan pada makhluk lainnya. Kerusakan alam sebagian besar terjadi akibat ulah manusia, dan  akibatnya ditanggung oleh manusia pula. Krisis lingkungan yang sekarang menjadi problem serius manusia pertama kali disulut oleh modernisasi (era Industrialisasi)
Bentuk tanggungjawab (akhlak) manusia kepada binatang diantaranya: tetap memberi ruang habitat yang memadai terhadap hewan, tidak memasung hewan piaraan dalam kerangkeng yang menyiksa, memberikan hak istirahat kepada hewan yang dipergunakan sebagai alat angkut (misalnya kuda, kerbau, atau sapi) dan tidak membebaninya dengan beban yang melampaui batas kewajaran, serta jika mengkomsumsi hewan, hendaknya memilih yang dihalalkan dan melalui proses penyembelihan berdasarkan syari’at agama.
Sedangkan akhlak atau tanggungjawab manusia untuk menjaga, melestarikan dan  memberdayagunakan alam lingkungan antara lain: tidak mengekspoitasi sumber daya alam secara berlebihan yang berpotensi merusak tatanan siklus alamiah,
dan tidak membuang limbah secara sembarangan yang dapat merusak lingkungan alam.