Setelah satu bulan sebelumnya
sahabat, serta adek kecil ku Nina Choirunnisa Kudriyah (Fisika 2011) berpulang .
Semalam, 29 agustus 2013 aku mendapatkan kabar duka kembali dari seorang teman seperjuangan yang harus meninggalkan
kami terlebih dahulu. Ferina Aquila (Pend.
Fisika 2011) namanya. Ato biasa dipanggil Mper. Gadis cantik, manis,
cheer up, dan smart. Meskipun terkadang
penampilannya tomboy, tapi aku tau dia type orang yang supel dan amat
menyenangkan. Aku masih ingat betul kapan pertama kali aku melihatnya. Saat persiapan
ospek jurusan. Aku yang seorang gadis desa, lugu, penakut, tak berani dekat
dengannya karena menurutku dia “ cewek keren”.
Aku memang tak mengenalnya
secara dekat, bahkan dia tak mengenalku (mungkin).
Tapi 1 semester bukan waktu yang sebentar untuk membangun sebuah pencitraan
dalam persahabatan, bukan?? Ini yang Ferina lakukan. Disadari atau tidak,seorang Ferina sudah
menyihir orang2 di sekitarnya dengan
tebar aura semangatnya.
Namun siapa sangka gadis ini ternyata dibayangi sebuah
penyakit mematikan. Dia divonis mengidap Kanker Jaringan Tunak stadium 4
Februari 2012 lalu dan terpaksa cuti beberapa semester. Sebagai salah
seorang staff departemen C (kesejahteraan dan advokasi) Hima Fisika saat itu, aku bertanggungjawab
menggalang dana dari kelas ke kelas untuk membantu Ferina. Saat itu aku masih belum paham benar
dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Ferina. Semester berikutnya (akhir masa
tugas), temanku memberikan usul untuk menggalang dana kembali untuk membantu biaya kemoterapi Ferina. Antusiasme teman2 saat
penggalangan dana inilah yang menyadarkanku bagaimana sosok Ferina di mata
mereka. Saat itu aku juga baru tahu bahwa mereka ternyata sering sekali membaca blog yang ditulis Ferina (afterlifeme.blogspot.com) dan update akun social media
milik Ferina. Di Blog miliknya, Ferina bercerita mengenai pengalaman tentang kanker yang menggerogoti tubuhnya dan meluapkan segala yang ada dalam fikirannya. Tulisan2nya nya begitu memotivasi.
Ferina Aquila memang sosok yang patut di kenang. Dia bak karang di tengah
lautan. Dia selalu berusaha kuat, tegar, dan gagah untuk menghadapi kuatnya ombak dan badai
lautan lepas.
Ferina Aquila
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang 2011